Postingan

Menampilkan postingan dari 2022

STRANGER

 By. Nourma Pevensie Kali pertama aku melihatnya adalah saat aku sedang melakukan tugasku, bekerja demi mencari sesuap nasi, mata kami bertemu dan dia menangis. Gadis yang penuh dengan air mata itu terlihat sangat-sangat rapuh, sehingga jika aku bisa, aku ingin sekali memeluknya. Namun tidak mungkin untuk memeluk orang yang tidak dikenal dengan tiba-tiba. Suara yang dapat kubanggakan ini terus melantun merdu, bersamaan dengan kerumunan orang-orang yang ikut menikmati petikan gitar di jariku. Saat lagu selesai, angin malam berhembus lebih lebat dari biasanya. Berdasarkan pengetahuanku yang sedikit minim ini, sepertinya hujan akan turun. Benar saja, tiba-tiba rintikan gerimis mulai berjatuhan, membuat kerumunan yang tadinya ramai itu mulai membubarkan diri. Tapi, “Heii.. Heii tunggu!” teriakan kecilku tidak mungkin mereka dengarkan. Mereka meninggalkanku tanpa memberikanku upah atas usaha yang telah kulakukan untuk menghibur malam mereka, yang benar saja! Aku mendengus keras, “HAAAAH